ASESMEN
PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA
ANAK
USIA DINI
Oleh Kelompok VII:
Nurlaila 2015.02.022
Ririn
Ismarini 2015.02.027
Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PIAUD
Dosen Pengampu: Muharrahman, M.Pd
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL QURAN
AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada usia
dini atau yang sering disebut sebagai masa keemasan adalah masa yang paling
menentukan masa depan seorang anak. Kegagalan atau gangguan perkembangan pada
masa ini akan berdampak negatif juga pada masa-masa selanjutnya, termasuk di
dalamnya perkembangan moral dan agama.
Asesmen atau penilaian merupakan salah satu tugas
pokok dan penting yang harus dilakukan oleh guru PAUD, selain melakukan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Asesmen menjadi sangat penting
dilakukan karena dari hasil assessmen guru dapat mendeskripsikan ketercapaian
perkembangan anak, termasuk di dalamnya perkembangan moral dan agama pada anak.
Dari penilaian tersebut dapat diketahui dan diterapkan aspek-aspek perkembangan
yang telah dicapai dan belum dicapai.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan assesmen perkembangan moral dan agama AUD?
2. Bagaimana
teknik assemen perkembangan moral dan agama AUD?
3. Bagimanakah
Instrumen asesmen perkembangan moral dan agama AUD?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui assesmen perkembangan moral dan agama AUD.
2. Untuk
mengetahui teknik assemen perkembangan moral dan agama AUD.
3. Untuk
mengetahui instrumen assemen perkembangan moral dan agama AUD.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asesmen Perkembangan
Moral dan Agama AUD
1.
Pengertian
Asesmen
Asesmen merupakan suatu proses untuk pengumpulan,
pelaporan, dan penggunaan informasi mengenai proses dan hasil pembelajaran
siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, akurat, dan mengidentifikasi
pencapaian kompetensi hasil belajar siswa. Melalui hasil asesmen, guru akan
mengetahui perkembangan proses dan hasil belajar yang dicapai oleh anak dalam
hal kemampuan kognitif, sikap, dan kepribadiannya.[1]
2.
Pengertian
Perkembangan
Perkembangan
adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungn, baik menyangkut fisik maupun psikis.[2]
3.
Pengertian
Moral
Moral berasal dari bahasa latin “mores” yang berarti
tatacara, kebiasaan, dan adat. Istilah moral selalu terkait dengan kebiasaan,
aturan, atau tatacara suatu masyarakat tertentu. Moral adalah suatu kebaikan
yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakaan yang diterima oleh umum, meliputi
kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.[3]
4.
Pengertian
Agama
Kata agama adalah berasal dari bahasa Sansekerta,
yang terdiri dari kata “a” yang berarti tidak, dan “gam” yang berarti pergi. Jadi secara bahasa agama dapat
diartikan dengan tidak pergi, tetap ditempat, langgeng, abadi, yang diwariskan
secara terus menerus dari satu generassi kegenerasi selanjutnya. Sedangkan
secara istilah agama merupakan serangkaiaan praktik perilaku tertentu yang
dihubungkan dengan kepercayaan yang dinyatakan oleh institusi tertentu dan dianut
oleh anggotanya.[4]
5.
Pengertian
Anak Usia Dini
Anak Usia Dini menurut Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa mereka adalah anak
yang berada pada rentang usia sejak lahir sampai dengan enam tahun.[5]
Jadi
berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa asesmen perkembangan moral
dan agama anak usia dini adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh informasi
sejauh mana anak mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah,
berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri
dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati dan toleran terhadap
orang lain.
B. Indikator Tahap Pencapaian Pekembangan
Moral dan Agama Anak Usia Dini
Tingkat
pencapaian perkembangan moral dan agama anak usia dini dipengaruhi usia anak. Berikut
adalah standar tingkat pencapaian perkembangan nilai agama dan moral pada anak
usia dini pada anak usia dini yang telah ditetapkan oleh BNSP[6]:
Usia
|
Tingkat pencapaian perkembangan
|
2-3
Tahun
|
1. Mulai
meniru gerakan berdoa/sembahyang sesuai dengan agamanya
2. Mulai
meniru doa pendek sesuai dengan agamanya
3. Mulai
memahami kapan mengucapkan salam, terima kasih, maaf, dsb.
|
3-4
Tahun
|
1. Mulai
memahami pengertian perilaku yang berlawanan meskipun belum selalu dilakukan
seperti pemahaman perilaku baik-buruk, benar-salah, sopan-tidak sopan
2. Mulai
memahami arti kasihan dan sayang kepada ciptaan tuhan.
|
4-5
Tahun
|
1. Mengenal
tuhan melalui agama yang dianutnya
2. Meniru
gerakan beribadah
3. Mengucapkan
doa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
4. Mengenal
perilaku baik/sopan dan buruk
5. Membiasakan
berperilaku baik
6. Mengucapkan
salam dan membalas salam
|
5-6
Tahun
|
1. Mengenal
agama yang dianut
2. Membiasakan
diri beribadah
3. Memahami
perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb)
4. Membedakan
perilaku baik dan buruk
5. Mengenal
ritual dan hari besar agama
6. Menghormati
agama orang lain
|
C. Teknik dan Instrumen Asesmen
Perkembangan Moral dan Agama AUD
1. Teknik
Asesmen Perkembangan Moral dan Agama AUD
Teknik
asesmen merupakan semua metode yang biasanya dipakai untuk mengetahui kinerja
anak didik, sendirian, atau berkelompok. Teknik asesmen biasanya digunakan
untuk mengoleksi data yang kemudian melalui seleksi akan diubah menjadi bukti
adanya perkembangan kemajuan belajar anak.[7]
Ada
beberapa teknik asesmen yang dapat digunakan dalam asesmen perkembangan moral
agama pada anak usia dini. Teknik asesmen yang biasa digunakan antara lain[8]:
a.
Observasi
Observasi
atau pengamatan merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan indra
penglihatan secara langsung. Pengamatan ini dapat dilakukan setiap waktu dan
oleh siapa saja, sehingga ada yang berpendapat bahwa pengamatan ini merupakan
hal yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus. Namun untuk
mendapatkan hasil yang objektif pengamat harus membuat suatu perencanaan yang
sedemikian rupa. Berkaitan dengan perkembangan moral agama pada anak, guru
dapat melakukan observasi terhadap sikap dan kemampuan anak membaca doa sebelum
dan sesudah pembelajaran sehari-hari dan sikap anak terhadap teman, guru, atau
orang lain di sekitar anak.
b.
Percakapan
Percakapan
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak
mengenai sesuatu. Percakapan merupakan pengumpulan data dengan jalan mengadakan
komunikasi dengan sumber informasi yang dilakukan dengan dialog (tanya jawab).
Penilaian
percakapan dapat dibedakan menjadi percakapan terstruktur dan tidak
terstruktur. Percakapan terstruktur dilakukan sengaja oleh guru dengan
menggunakan waktu khusus, dan menggunakan suatu pedoman walapun sederhana.
Dalam hal ini guru sengaja ingin menilai pemahaman anak terhadap kemampuan
tertentu. Sementara penilaian percakapan tidak terstruktur adalah percakapan
antara anak dengan guru tanpa dipersiapkan terlebih dahulu yang dilakukan pada
jam istirahat atau ketika sedang mengerjakan tugas.[9]
Jika
dikaitkan dengan penilaian moral agama pada anak, maka guru dapat menggunakan
metode percakapan terstruktur dapat digunakan ketika guru ingin meminta siswa
berdoa, menirukan ucapan guru tentang doa-doa tertentu, menyebutkan nama-nama
tokoh agama seperti nama-nama nabi dan sebagainya. Sementara percakapan tak
terstruktur dapat digunakan guru untuk menilai kemampuan siswa mengucapkan
salam ketika bertamu, melafalkan doa mau makan, serta berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran Dapat digunakan untuk menanyakan apakah mereka sholat di
rumah, meminta izin kepada orang tua sebelum berangkat sekolah, pernah
mengambil barang milik teman tanpa izin dan tidak mengembalikan.
c.
Pemberian
Tugas
Pemberian
tugas adalah salah satu cara penilaian yang dilakukan dengan memberikan
tuga-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap. Penilaian
dengan cara ini dapat dilihat dari hasil kerja anak atau cara anak mengerjakan
tugas tersebut. Bila guru hanya melihat hasil, guru harus yakin benar bahwa
tugas itu memang dikerjakan sendiri oleh anak. Bila guru menilai dengan cara
melihat aktivitas anak menyelesaikan tugas, guru dapat menggunakan tahapan/
langkah-langkah penyelesaian tugas sebagai rambu-rambu penilaian. Jika
dikaitkan dengan materi perkembangan moral agama, mungkin guru dapat meminta
anak untuk membuat kolase dari sketsa tempat ibadah atau mewarnai sketsa
tempat-tempat ibadah.
d.
Penilaian
Diri
Penilaian
diri merupakan proses pengumpulan informasi untuk membuat gambaran tentang
kondisi diri sendiri. Penilaian diri mencakup nilai-nilai, minat, kepribadian,
dan ketrampilan. Penilaian diri ini dapat dilakukan pada jenjang pendidikan
mana pun, mulai jenjang pendidikan anak usia dini sampai jenjang pendidikan
tinggi, di sekolah maupun jalur luar sekolah.
Penilaian
pada anak usia dini dapat dilakukan karena mereka sudah dapat melakukan
penilaian terhadap dirinya sendiri, mampu mengutarakan secara lisan apa yang
mereka sukai, apa yang dapat mereka lakukan dan tidak dapat mereka lakukan, dan
apa yang mereka pelajari di sekolah. Penialain diri sendiri pada anak usia dini
dilakukan anak dengan bantuan guru. Anak dibantu untuk menganalisis hasil kerja
atau merasakan apa yang telah dilakukannya dengan bantuan guru. Dia dapat
mengisi check list terhadap hasil kerja dan proses pembelajaran yang
dilaluinya.[10]
Jika dikaitkan dengan penilaian moral dan agama maka guru dapat membantu siswa
menganalisis diri sendiri tentang apa yang mereka rasakan, mungkin ketika siswa
diajak berkunjung ke panti asuhan dan mulai menanyakan mengapa alasannya.
2. Instrumen
Asesmen Perkembangan Moral dan Agama AUD
Instrumen
Asesmen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data baik melalui tes
maupun non tes. Ada beberapa instrumen asesmen yang dapat digunakan dalam
penilaian perkembangan moral dan agama pada anak usia dini antara lain[11]:
a.
Check List
Check
List merupakan
instrumen yang disusun berdasarkan aspek dan indikator perkembangan sesuai
dengan kelompok usia. Format check list skala capaian dibuat menurut
indikator pencapaian perkembangan yang sudah ditetapkan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Format check list sendiri dapat
dibedakan menjadi dua yakni check list yang menggunakan skala nilai dan
tidak.
Contoh ceklis per anak
Format
Skala Capaian Perkembangan Harian
Nama : Arsyah Kelompok
: TK B
Minggu : 1 Bulan :
November
No
|
Indikator
Penilaian
|
Tanggal
|
|||
….
|
….
|
….
|
….
|
||
1
|
Terbiasa mengucapkan rasa
syukur terhadap ciptaan tuhan
|
BSH
|
|||
2
|
Berdoa sebelum dan sesudah
belajar
|
MB
|
|||
3
|
Menyanyikan lagu “aku ciptaan
tuhan”
|
BSH
|
b.
Catatan Anekdot
Catatan
anekdot adalah salah satu bentuk catatan tentang gejala tingkah laku yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku anak yang khusus, baik yang positif ataupun
negatif. Catatan anekdot cocok digunakan sebagai alat penilaian di TK.
Instrumen ini berfungsi sebagai alat bantu pencatatan hasil pengamatan.
Contoh format
catatan anekdot
Anak
TK Pertiwi Indralaya
Kelompok :
B
Semester : 1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Hari/Tanggal
|
Nama
|
Peristiwa
|
Penafsiran
|
Keterangan
|
Kamis/1 November 2018
|
Adam
|
Tidak
mau mendengarkan buguru
|
Adam
asik ngobrol dengan teman sebangkunya
|
Guru
mengajak Adam untuk maju dan bercerita didepan kelas
|
c.
Running
Record
Running
record merupakan
catatan semua kejadian atau perilaku secara rinci dan berurutan. Catatan ini
berbeda dengan catatan anekdot karena mencatat semua perilaku anak, bukan hanya
sekedar peristiwa tertentu saja. Dengan demikian guru dapat mengetahui
perkembangan anak secara mendetil.
Contoh Running Record
Nama
Anak : Filzah Aliyah
Usia
: 5 Tahun
Lokasi : TK Pertiwi Indralaya
Pengamat : Nayla Izzatunnisa
Tgl/waktu : 29 Maret 2018 / 07.30-10.15 WIB
TPP
|
Hasil Pengamatan
|
Catatan
|
Mengucapkan salam dan membalas
salam
|
Filzah membalas salam ibu Guru
dengan lantang dan Filzah bisa mengucapkan salam kepada teman-temannya
|
Filzah sudah bisa mengucapkan
salam dan membalas salam dengan baik juga percaya diri.
|
Membiasakan diri berperilaku baik
|
Guru bercakap-cakap dengan siswa
tentang bagaimana berpakaian rapi ke sekolah. Saat guru bertanya tentang
kelengkapan baju siswa, siswa menjawab dengan berebutan. Filzah diam saja,
saat ditanya ternyata Filzah tidak memakai ikat pinggang dan dasinya. Filzah
lalu menangis karena takut.
|
Filzah belum bisa membiasakan diri
berperilaku baik. Saat ditanya oleh guru ternyata dasi dan ikat pinggang
Filzah masih ada di tas. Ibu Filzah tergesa-gesa pagi tadi dan berpesan pada
Filzah untuk minta dipakaikan oleh bu Gurunya tapi Filzah takut bilang kepada
Bu Guru.
|
d. Format
Percakapan
Format percakapan biasanya digunakan ketika guru
melaksanakan penilaian percakapan terstruktur.
Contoh Format penilaian percakapan
Nama
Anak
: Putri Zhaafirah
Kelompok : B
Semester/Tahun
Ajaran : I/2018
Indikator : Berdoa sebelum dan sesudah belajar
No.
|
Kegiatan
pembelajaran
|
Aspek
yang ditanyakan
|
Hasil
percakapan
|
1
|
Membaca doa sebelum dan sesudah
belajar
|
Apakah sudah bisa membaca doa sebelum
dan sesudah belajar
|
Anak bisa membaca doa sebelum dan
sesudah belajar
|
Indralaya,
11 November 2018
Guru
PAUD
…………………….
e. Format
Unjuk Kerja
Format unjuk kerja biasanya digunakan ketika guru
ingin melihat penampilan siswa ketika melaksanakan aktivitas atau guru hanya
ingin melihat hasil kinerja siswa. Hasil kinerja ini kemudian dapat dikumpulkan
mejadi satu dan menjadi portofolio anak.
FORMAT
UNJUK KERJA ANAK DIDIK
Nama
: Arkhan Kelompok:
B
No
|
Hari/Tanggal
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Aspek
Yang Dinilai
|
Hasil
|
1
|
Kamis/1 November 2018
|
Membaca doa sebelum dan sesudah
belajar
|
- Keberanian
- Membaca
benar
- Hafal
|
Anak mampu membaca doa sebelum dan
sesudah belajar dengan benar
|
Indralaya,
11 November 2018
Guru
PAUD
………………..
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asesmen perkembangan moral dan agama anak usia dini adalah
penilaian yang dilakukan untuk memperoleh informasi sejauh mana anak mengenal
nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong,
sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari
besar agama, menghormati dan toleran terhadap orang lain. Teknik penilaian
yang biasa digunakan antara lain observasi, percakapan atau wawancara,
pemberian tugas dan penilaian pribadi. Sedangkan instrumen asesmen yang dapat
digunakan dalam penilaian perkembangan moral dan agama pada anak usia dini
antara lain; check list, catatan anekdot, running record, format
percakapan dan format unjuk kerja.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa makalah isi jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan
guna kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Ardy
Wiyani, Novan Dan Barnawi. 2016. Format
Paud. Yogyakarta: Ar-Ruz
Media.
Mulyasa, H.E. 2012. Manajemen PAUD. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sukardi,
Imam. 2003. Pilar Islam bagi Pluralisme
Modern. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Suyadi
dan Dahlia. 2013. Implementasi dan Inovasi Kurikulum PAUD
2013:Program Pembelajaran
berbasis Mupltiple Intelegencies.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-Udang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan
Nasional Dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14
Tahun 2005
Tentang Guru Dan Dosen.2007. Jakarta: Visimedia.
Wahab, Rohmalina. 2013. Psikologi Agama. Palembang: Grafika
Telindo.
Wantah,
Maria J. 2005. Pengembangan Disiplin
dan Pembentukan Moral pada
Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan
Perguruan Tinggi.
Waseso,
Ikhsan dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Yusuf,
Syamsu. 2007. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Zurqoni.
2013. Menakar Akhlak Siswa: Konsep dan Strategi Penilaian Akhlak
Mulia Siswa. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
.
[1]
Zurqoni, Menakar Akhlak Siswa:
Konsep dan Strategi Penilaian Akhlak Mulia Siswa, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), Hal. 187
[2]Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2007), Hal. 15
[3]Imam Sukardi, Pilar Islam bagi Pluralisme Modern,
(Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2003), Hal. 80
[4]
Rohmalina Wahab, Psikologi Agama, (Palembang: Grafika
Telindo, 2013), Hal 2
[5]Undang-Udang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, (Jakarta: Visimedia,2007), Hal. 36
[6]
Novan Ardy Wiyani Dan
Barnawi, Format Paud, (Yogyakarta:
Ar-Ruz Media, 2016), Hal. 189-193
[7]Ikhsan Waseso dkk, Evaluasi
Pembelajaran TK, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008), Hal. 6.1
[8]Maria J Wantah, Pengembangan
Disiplin dan Pembentukan Moral pada Anak Usia Dini, (Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan
dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005) Hal.15
[9]H.E Mulyasa, Manajemen PAUD. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012). Hal. 202
[10] Ibid Mulyasa, H.E. Hal. 205
[11]Suyadi dan Dahlia, Implementasi
dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013: Program Pembelajaran berbasis Mupltiple
Intelegencies, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2014), Hal.121
Tidak ada komentar:
Posting Komentar