MEMBUAT
FOOTNOTE
DAN DAFTAR ISI
OTOMATIS
Sebagai Tugas
Mata Kuliah Pengantar Komputer
Disusun Oleh
Kelompok 7
Khoidiana 2015.02.011
Mila Meidiani 2015.02.018
Zaria 2015.02.038
Dosen Pengampu
: Ferry Haryadi, S.Pd.I
Fakultas/Jurusan
: Tarbiyah/PIAUD
PENDIDIKAN
ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
SEKOLAH TINGGI
ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN
AL-ITTIFAQIAH
(STITQI)
INDRALAYA OGAN
ILIR SUMATRA SELATAN
TAHUN AKADEMIK
2018-2019
PEMBAHASAN
A.
Membuat
Footnote
1.
Buka Microsoft word
2007,
2.
Tulislah dokumen/
artikel yang ingin anda beri footnote,
3.
Arahkan kursors pada
bagian akhir kalimat, letakanlah kursor pada akhir kata/ kalimat,
4.
Selanjutnya, arahkan
pada menu dan klik tab References (lihat pada bagian atas toolbar).
5. Klik format lanjutan untuk footnote berupa tanda panah di sudut kanan bawah
grup Footnote. maka seketika akan muncul jendela dialog pengaturan footnote and
Endnote.
6. Cek list Footnote pada opsi location, kemudian klik Insert.
7. Otomatis akan muncul angka kecil pada kalimat yang sudah ditandai dan garis
pada bagian bawah dokumen word anda. Ketikan keterangan mengenai footnote tersebut di bagian bawah garis tersebut,
sampai langkah ini anda sudah berhasil membuat footnote.
8. Untuk membuat footnote selanjutnya, pilih menu insert footnote [1]
1.
Contoh Footnote (Catatan Kaki)
a.
Contoh Footnote (Catatan Kaki) Dari
Buku
1)
Satu Pengarang
Format
Penulisan:
1Nama
Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm.
Nomer halaman.
Contoh:
1Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta: PT Gramedia, 1992), hlm. 3.
1Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta: PT Gramedia, 1992), hlm. 3.
2)
Dua Pengarang
Format
Penulisan:
1Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku
(Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
Contoh:
1Hugiono dan P.K Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 56-58.
1Hugiono dan P.K Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 56-58.
3)
Buku Terjemahan
Format
Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah
(Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
Contoh:
1Ali Syari’ati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat, Terj. Afif Muhammad, Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.
1Ali Syari’ati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat, Terj. Afif Muhammad, Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.
b.
Contoh Footnote (Catatan Kaki) dari
Majalah
Format
Penulisan:
2Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama majalah, Edisi,
hlm. Nomor halaman.
Contoh:
2Mayadina Rahma, “Kekerasan terhadap Anaka dalam
Perspekif Hukum Islam” Shima,
Edisi XIV, April 2015, hlm. 12.
c.
Contoh Footnote (Catatan Kaki) dari
Internet
Format
Penulisan:
3Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url /
alamat web, pada tanggal (tanggal
mengakses) pukul (waktu mengakses)
Contoh:
3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html , pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html , pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
d.
Contoh Footnote (Catatan Kaki) dari
Koran
Format
Penulisan:
5Nama Koran, Tanggal Terbitan, hlm. halaman.
Contoh:
5Suara Merdeka, 2 Juni 2014, hlm. 14.
5Suara Merdeka, 2 Juni 2014, hlm. 14.
2.
Singkatan dalam
Footnote (Catatan Kaki)
Dalam
penulisan footnote, terdapat beberapa singkatan yang peru dipahami. Di
antaranya:
a. Ibid, singkatan dari
ibidem. Maksudnya adalah ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan
lain’.
Contoh:
1Gorys Keraf, Diksi
dan Gaya Bahasa, (Jakarta ; Gramedia Pustaka Utama, 1999), hlm. 8.
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di atas)
b. Op.Cit, singkatan dari opere
citato, yang artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan
sumber lain’.
Contoh:
1Gorys Keraf, Diksi
dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999), hlm. 8.
3Ismail Marahimin, Menulis
secara Populer, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2001), hlm 46.
4Soedjito dan Mansur
Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, (Bandung : Remaja Rosda
Karya), hlm. 23.
5Gorys Keraf, Op. Cit.
hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah disebutkan di atas)
c. Loc.Cit, kependekan dari loco
citato, maksudnya ‘di tempat yang telah disebut’. loc. Cit digunakan jika kita
menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut.
Contoh:
1Gorys Keraf, Diksi
dan Gaya Bahasa, (Jakarta ; Gramedia Pustaka Utama, 1999), hlm. 8.
3Ismail Marahimin, Menulis
secara Populer, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2001), hlm 46.
4Soedjito dan Mansur
Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, (Bandung: Remaja Rosda Karya),
hlm. 23.
6Ismail Marahimin, Loc.
Cit. (maksudnya buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama, yakni
hlm. 46)
7Soedjito dan Mansur
Hasan, Loc. Cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang disebut
terakhir, yakni hlm. 23)[2]
B. Membuat Daftar Isi Otomatis
1. Buka dokumen yang akan anda susun daftar isinya. Jika sudah, blok bagian
judul. Setelah kita blok lalu klik “Heading 1”
2. Setelah kalimat judul selesai di blok, selanjutnya giliran sub judul.
Kemudian klik “Heading 2”. “Heading 2” sendiri berlaku bagi sub judul 1, jika
anda memiliki lebih dari 1 sub judul misalnya “1.1.1.“ anda bisa menekan
“heading 3” dan seterusnya.
3. Lakukan hal yang sama pada bab-bab selanjutnya
4. Setelah semua judul dan sub judul selesai diberikan perlakuan seperti
diatas, selanjutnya saatnya membuat halaman daftar isi. Letakkan halaman daftar
isi sebelum Bab Pendahuluan. Caranya ketik daftar isi diatas bab pendahuluan,
setelah itu agar tatanan halaman tidak berubah gunakan “Ctrl+enter”
5. Kemudian langkah selanjutnya adalah memasukkan judul dan sub judul tersebut
ke dalam halaman daftar isi. Letakkan kursor di bawah tulisan daftar isi, klik
“References” à”Table of Content” à”insert table of content”
Karena tadi kita hanya menggunakan “heading 1” dan “heading 2” maka pada
show level kita klik angka 2. Sebaliknya jika kita menggunakan lebih dari 1 sub
judul, maka angka pada show level bisa kita sesuaikan. Dan inilah hasilnya
Namun karena tadi kita menambahkan satu halaman sebelum halaman
pendahuluan, maka akhirnya halamannya pun bergeser. Bisa kita lihat di daftar
isi, pendahuluan terletak di halaman 2, padahal seharusnya halaman pendahuluan
adalah halaman 1 dan daftar isi biasanya menggunakan angka romawi. Nah berikut
cara pengaturannya:
6. Tempatkan kursor di halaman daftar isi klik “ page layoutàmarginsàcustom marginàapply toà “pilih this point
forward” seperti gambar diatas. Selanjutnya arahkan kursor pada halaman
pendahuluan, klik insertàpage numberà format page numberàpada menu start at tulis angka 1,
Dan berikut hasilnya
7. Halaman daftar isi sendiri biasanya menggunakan angka romawi, jadi sekarang
arahkan kursor pada halaman daftar isi, klik insertàpage numberà format page numberànumber format pilih angka romawiàpada menu start at tulis “i”.
8. Nah karena tadi pada daftar isi halaman pendahuluan masih tertulis halaman
2, maka daftar isi tersebut harus kita update. Caranya klik kanan pada daftar
isi àup date field
9. Kemudian pada kotak dialog akan ada 2 pilihan, pilih “update page number
only”. Sedangkan pilihan “update entri table” digunakan jika ada penambahan
daftar isi.
Dan inilah hasil akhirnya.[3]
[1] https://tutorialsoftwaregratis.blogspot.com diakses pada
Hari Selasa Tanggal 02 Oktober 2018 pukul 20:56 WIB
[2] https://wawasanpengajaran.blogspot.com diakses pada Hari Kamis Tanggal
8 November 2018 Pukul 19:35 WIB